Dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, mahasiswa harus mampu menunjukkan peran yang positif sebagai pemuda yang memiliki tanggung jawab moral untuk kejayaan bangsa pada masa depan. Mahasiswa sebagai garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaharuan dan pembangunan bangsa, diharapkan mampu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Pemimpin adalah kata yang tidak asing bagi kita, Namun, saat ini kita sedang berada dimasa dimana kita kekurang pemimpin-pemimpin yang mempunyai mental yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh negara. Pemimpin yang dibutuhkan bukan sekedar mampu bertindak, namun pemimpin yang memiliki yang benar-benar peduli kepada bangsa dan negaranya dan itu dimulai dari lembaga kecil. Pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi untuk mepimpin karena ini memang sebuah Anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu. Ketika seseorang telah berhasil memimpin dirinya maka Ia punya potensi yang besar untuk memimpin suatu lembaga. Untuk lebih lanjut mengenai pemimpin, berdasarkan Pancasila bahwa pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya. Ing Madya Mangun Karsa Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya Tut Wuri Handayani Pemimpin harus mampu mendorong orang–orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Merujuk pengertian pemimpin menurut Pancasila, bahwa setiap orang yang mempunya mental pemimpin adalah mereka yang mampu untuk mendorong, menuntun dan membimbing sesamanya dan lembaga yang ia pimpin. Untuk itu ketika setiap orang yang mempunyai potensi untuk memimpin namun tidak mengembangkan potensi itu maka pemimpin yang terlahir akan semakin sedikit jumlahnya dan akan berakibat pada nasib bangsa dan negara kedepannya. Dunia akan senantias berubah, pemimpin baru akan menggantikan pemimpin lama, itu akan terus berulang. Kenyataannya sekarang pemimpin-pemimpin yang lahir hanya sedikit yang mampu untuk membawa perubahan, banyak diantara mereka pemimpin yang tidak sanggup membawa kebaikan kepada lembaga yang dipimpinnnya, sebagai contoh korupsi, kolusi dan nepotisme adalah hal-hal yang umum yang dapat meruntuhkan jiwa dan mental kepimimpinan yang dimiliki oleh seorang yang sedang memimpin. Kepemimpinan masa sekarang dilahirkan dari pemuda masa lalu dan pemimpin masa depan dilahirkan dari pemuda sekarang. Pemuda yang berpotensi jadi pemimpin menggantikan generasi pemimpin lama akan senantiasa muncul dengan segala visi misi dan ideologinya masing-masing. Namun, saat ini banyak pemuda yang mecitrakan dirinya apatis, ego yang tinggi, dan tidak memikirkan nasib bangsa dan negaranya kedepan. Ini tentu sangat mengkhawatirkan, ketika generasi yang digadang-gadang sebagai agen perubahan yang diharapkan mampu menciptakan inovasi dan kreasi bagi bangsa dan negaranya dihambat oleh sifat-sifat pemuda ini sehingga menghasilkan pemimpin yang tidak sesuai dengan kriteria dan mental kepemimpinan. Untuk itu, jiwa kepemimpinan pemuda yang mempunyai potensi perlu dipersiapkan sangat matang dari dalam diri pribadi pemuda itu sendiri. Pemuda harus memiliki mental dan pola pikir mindset yang baranggapan bahwa negeri ini harus terus diperbaiki, dikembangkan dan butuh inovasi baru. Dengan itu pemimpin-pemimpin muda akan terus dilahirkan, akan terus ada dan akan terus membuat bangsa dan negara ini semakin baik dan manjadi harapan besar bagi rakyat yang nantinya akan di pimpim dengan jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh pemuda. Beberapa hal yang harus di dilakukan oleh pemuda adalah dengan menyatukan persepsi tentang urgensi peran pemuda nantinya saat adanya peralihan kepemimpinan sebagai solusi atas kebutuhan dan tuntutan bangsa dan negara ke depannya. Para pemuda pun harus secepatnya mempersiapkan diri sebagai calon-calon pemimpin masa depan, karena setiap masa yang dinamis pasti selalu ada regenerasi dari generasi tua ke generasi muda. Tak sampai di situ, para pemuda sebagai calon pemimpin masa depan harus sadar akan peran mereka yang sangat besar dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Proses pembentukan mental dan karakteristik pemimpin dari kalangan pemuda yang berbeda-beda akibat adanya perbedaan daerah asal dan lingkungan masing-masing. Untuk itu pada saat pemuda ada di lembaga pendidikan setingkat universitas adalah masa dima pemuda itu belahar dan terbetuknya jiwa-jiwa kepeminpinan yang sebebarbya sebagai modal kepemimpinan yang di butuhkan bangsa kedepannya. Bukan hanya sebagai mahasiswa yang hanya memiliki kemampuan akademik saja. Namun, pemuda harus mampu dan dapat memliki pengatahuan keorganisasian dan pemahaman kepemimpinan sebagai dasar mereka dalam memimpin lembaga-lembaga besar. Kita tentu tahu perkataan Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno tentang pemuda yaitu "Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan menguncang dunia." Maka dapat kita simpulkan bahwa pemuda lah yang dapat memberikan gebrakan baru terhadap bangsa dan negara bahkan dunia. Banyak diantara generasi muda yang masih belum bisa menentukan masa depannya sebagai pemimpin aau sebagai yang dipimpin. Mereka yang dianggap mampu secara tersirat namun masih memiliki mental-mental pragmatis yang menginginkan hal-hal yang bersifat instan dalam kempeminpinan yang diembannya. Kampus merupakan salah satu lembaga di mana pembangun karakter pemuda yang berstatus mahasiswa dapat dibangun lebih dalam lagi. Disinilah para pemuda terjun lebih dalam lagi dalam memperoleh pengalaman dalam meminpin baik dalam organisasi kemahasiswaan dan Unit Kegiatan Mahasiswa UKM. Organisasi dan UKM merupakan sarana bagi pemuda yang bersatus mahasiswa dan yang sangat berperan dalam meningkatkan potensi yang dimiliki, dan sebagai wadah implementasi dari segala ilmu yang pemuda dapatkan dan sebagai peraktek kepemimpinan langsung dari pengalaman dan ilmu yang elah mreka dapatkan. Dalam organiasi pemuda mendapat wawasan yang lebih tentang kepeminpinan, cara berpikir yang lebih ke pada kepenting bersama, kemampuan sosialisasi dan manajemen kepemimpinan. Dan di kampus adalah salahstu tempat dimana para para calon pemimpin masa depan yang berasal dari kalangan pemuda dapat berinteraksi dan beraktualisasi bagi linkungan sekitaranya. Sebagai seorang calon pemipin, pemuda harus dapat menjadi pribadi yang aktif, kreati dan tanggap serta kritis sebagai modal awal untuk menjadi seorang calon pemimpin. Namun, timbul sebuah pertanyaan bagaimana masa depan bangsa ketika calon pemimpin dari kalangan muda ketika mereka memilki ego yangtinggi dan cenderung apatis dan pasif kepda linkungan sekiratnya? Untuk itu dengan adanya organisasi yang ada ditengah tengah pemuda khususnya mahasiswa sebagai alat untuk pendorang agar dapat lebih peduli dan memperhatikan lingkungan sekitar hingga dibenak para pemuda timbul pola pikir menjadi seorang pemimpin bagi nusa dan bangsanya. Dan diharapkan serta terus di inisiasi kepada para pemuda untuk mulai memiliki jiwa kepemimpinan dan segera mengembangkan serta mengasahnya, karena jiwa pemimpin memang mungkin dapat dikatakan sebagai bawaan lahir tetapi kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin diperlukan sebuah persiapan yang matang dan pembelajaran yang maksimal dari pribadi diri sendiri. Untuk itu cermian pemuda sekarang mentukan keberasilan kepemimpinan pemuda di masa depan. KEMBALI KE ARTIKEL Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun cultural.Dalam kosakata Bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis berdasarkan kategori usia sedangkan definisi Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yang terhormat Bapak/ Ibu Kepala Sekolah Yang saya hormati Bapak/ Ibu Guru Yang saya hormati seluruh Karyawan Sekolah Dan yang saya banggakan, siswa siswi ku semua Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya kepada kita semua yang hadir di tempat ini sehingga kita dapat berkumpul bersama-sama di tempat ini dengan keadaan sehat wal’afiat. Shalawat serta salam senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya serta orang-orang yang mengikutinya. Pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam kemajuan bangsa dan negara. Baik buruknya suatu bangsa negara dapat dilihat dari kualitas pemudanya, karena pemuda merupakan harapan untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan. Pada jaman dahulu telah terbukti bahwa perkembangan sejarah bangsa kita negara Indonesia tidak lepas dari peran pemuda-pemudanya. Sebagai contoh, para pemudalah yang mendesak presiden pertama kita Ir. Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia. Selain itu, para pemudalah yang mengawali terjadinya konres pemuda yang menghasilkan sumpah pemuda di dalamnya untuk mempersatukan pemuda-pemuda di seluruh nusantara dan masih banyak lainnya peran pemuda dalam perkembangan sejarah bangsa ini. Oleh sebab itu, tidak salah apabila pemuda dijadikan harapan untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan nanti. Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki kemampuan yang lebih pada suatu bidang tertentu sehingga orang tersebut dapat mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan kegiatan atau aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Seorang pemimpin harus memiliki beberapa sifat, diantaranya adalah Loyality yaitu pemimpin yang memiliki jiwa yang loyal dan mampu membangkitkan loyalitas dari rekan-rekannya. Educate yaitu pemimpin harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih sehingga mampu mengedukasi rekan-rekannya. Advice yaitu pemimpin yang dapat memberikan saran dan nasehat apabila ditemui sebuah masalah sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Discipline yaitu pemimpin harus memiliki sikap disiplin sehingga sikapnya nantinya bisa dijadikan contoh teladan bagi rekan-rekannya. Untuk dapat mewujudkan mimpi menjadikan pemuda sebagai pemimpin di masa depan maka pemuda harus memiliki karakter yang kuat, memiliki kepribadian yang tinggi, memiliki semangat nasionalisme yang tinggi, memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik dan dapat bersaing di era global ini. Untuk dapat memiliki semua itu maka niat dan kesungguhan ingin belajar harus ditanamkan sejak dini. Belajar menjadi satu-satunya cara untuk dapat meningkatkan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Di usia dini kita sudah diajarkan dilingkungan keluaga, orang tua sudah mendidik kita diusia ini untuk sebagai bekal menjadi pribadi yang lebih baik nantinya. Beranjak dewasa, kita belajar di lingkungan sekolah, bapak dan ibu guru senantiasa memberikan kita pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal kita di masa depan nanti. Kemudian di lingkungan masyarakat kita belajar begaiamana hidup bermasyarakat, bagaimana cara bersosialisasi dengan baik dan bagaimana menjalankan norma-norma yang ada pada lingkungan masyarakat tersebut. Dengan selalu belajar akan meningkatkan kemampuan diri sebagai bekal menjadi seorang pemimpin yang berkualitas di masa depan nanti untuk mewujudkan bangsa dan negara yang berkemajuan. Sehingga manfaatkanlah usia kalian saat ini untuk banyak belajar sebelum kalian kehilangan kesempatan di usia muda ini. Siswa siswi ku semua yang saya banggakan, mungkin sedikit itu saja yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Bila ada perkataan yang salah dan tidak berkenan dihati siswa siswi ku semua, saya mohon maaf. Terima kasih atas perhatianmya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Para hadirin yang terhormat, hari ini saya ingin berbicara tentang pemuda dan peran mereka dalam membangun masa depan yang lebih baik. Pemuda adalah harapan dan energi bagi umat kita. Kita harus mengajarkan mereka nilai-nilai dasar dan memotivasi mereka untuk bekerja keras dan berinovasi. Ilustrasi seorang pemuda yang sedang memimpin presesntasi sumber hari ini adalah pemimpin di masa depan. Ketika hari ini pemuda bermalas-malasan, maka nanti akan didapatkan pemimpin yang hanya peduli pada kekuasaan. Ketika hari ini pemuda gemar berbohong dan ingkar janji, maka nanti akan didapatkan pemimpin yang gemar melakukan korupsi. Namun jika hari ini para pemuda rajin belajar dan gemar melakukan kebaikan, maka nanti akan didapatkan pemimpin yang pintar dan gemar membela kebenaran. Apa yang pemuda lakukan hari ini, itulah yang akan menjadi cerminan kebiasaannya di masa yang akan datang. Tidak dapat dipungkiri kalau suatu saat nanti para pemuda hari inilah yang akan menggantikan posisi para pemimpin sekarang. Oleh karena itu, perubahan kebiasaan harus dilakukan dari sekarang. Jangan menunggu nanti, karena akan berdampak pada bukan perkara angka usia saja. Tapi siapa saja yang punya semangat juang nyata. Pemuda adalah mereka yang peduli terhadap lingkungan, yang lebih peka terhadap keadaan sekitar, dan yang bisa menyelamatkan diri dari hoax. Pemuda masa depan bangsa bukan pemuda yang hanya ikut-ikutan tren saja. Tetapi mereka yang berani berekspresi dan berkolaborasi. Jadi pemuda adalah siapapun yang punya kontribusi positif dalam perubahan bangsa. Maka dari itu Indonesia butuh butuh pemuda, karena sejarah Indonesia adalah sejarah pemuda. Setiap perisitiwa signifikan bagi bangsa ini adalah bentukan pemuda. Seperti halnya sempah pemuda. Tak pernah lekang dari ingatan, bagaimana sumpah pemuda sebagai momentum persatuan. Kesadaran nasionalisme dari penjuru nusantara yang akhirnya memantik pergerakan nasional meraih kemerdekaan. Hal lainnya seperti peristiwa Rengasdengklok. Ketika sekumpulan pemuda nekat mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Dan juga peristiwa reformasi ’98. Ketika pemuda secara serentak bergerak dan berhasil menumbangkan sebuah era kepemimpinan dan melahirkan harapan-harapan baru. Tanpa pemuda tidak akan pernah ada sebuah negeri bernama Indonesia. Negeri ini juga didirikan oleh pemuda. Sejarah bangsa ini adalah sejarah angkatan pemuda. Dan belum lama ini, ketika reformasi di korupsi, pemuda juga yang turun ke jalan. Menyerukan penolakan rancangan undang-undang yang tidak butuh pemuda, karena hanya pemuda yang masih mau belajar. Indonesia sendiri sebenarnya tergolong muda. 74 tahun belum ada 1 abad berdiri. Bagi negara Indonesia masih banyak belajar dari bangsa-bangsa lain, maupun belajar dari sejarahnya sendiri. Karena itu negeri ini butuh di kelola dan di perjuangakan oleh orang-orang yang juga masih mau belajar. Pemuda yang masih memiliki energi dan waktu untuk gagal dan mencoba lagi berulang-ulang dalam segala sesuatu hal. Pemuda yang berani melawan arus dan tak gentar keluar dari zona beberapa tahun, bangsa kita lupa caranya berpikir dan berpendapat secara merdeka. Masa orde baru saat itu, telah membentuk satu generasi yang tertutup. Generasi yang serba diatur untuk diam dan enggan berpolitik, dan akhirnya menggantungkan nasib pada segelintir elit. Karena itu saat ini kita butuh generasi yang lahir atau tumbuh di era reformasi. Generasi yang tahu caranya menggunakan kebebasan berinisiatif, bergerak atau mengutarakan pendapat. Buktikan bahwa pemuda bukan barisan pasif dan juga bukan barisan yang menyimak secara butuh generasi pemuda yang mempunyai idelisme tinggi, semangat yang bergelora, dan kekuatan yang begitu masif. Indoneisa juga butuh Pemuda untuk menciptakan sebuah perubahan. Janganlah ditunda-tunda, karena semakin tua urusan semakin banyak ditambah tuntutan berkompromi disana-sini. Justru usia muda adalah saatnya untuk menciptakan perubahan untuk menjadi tonggak peradaban bangsa maupun ini adalah era ketika menguasai dunia adalah yang menguasai teknologi. Generasi pemuda lah yang saat ini cerdas akan teknologi. Mereka berusaha selalu menyeimbangkan antara kehidupan dunia nyata dan kehidupan dunia media sosial. Seperti yang selalu update berita di twitter, mencoba filter instagram terbaru, mencari cara memonetisasi vlog, hingga mencoba melakukan aksi sosial atau penggalangan dana melalui platform-platform online. Oleh karena itu, Indonesia butuh generasi pemuda untuk menguasai dunia melalui butuh pemuda, karena hanya generasi pemuda yang sadar bahwa beda itu biasa. Menghakimi perbedaan ras, suku, atau agama itu ciri-ciri orang yang sudah kadaluwarsa. Saat ini identitas semakin cair, semakin beragam. Dan itu artinya semakin indah. Berbagai riset menyebutkan, bahwa salah satu ciri generasi pemuda saat ini adalah komitmen untuk menghargai perbedaan. Bahkan mereka cenderung berusaha dan berlomba-lomba untuk menjadi beda, unik, dan tahu caranya bergaul yang bisa menghasilkan sesuatu. Pemuda sadar, ilmu didunia ini terlalu luas dan tidak mungkin untuk dikuasai semuanya seorang diri. Jawabannya adalah kolaborasi. Mereka menikmati solidaritas dan mempertemukan keahlian masing-masing. Dan generasi saat ini adalah generasi paling terkoneksi luas dari generasi sebelumnya. Bukan lagi sebatas teman sekolah atau teman komplek. Tetapi Juga kolaborasi antar pemuda dari belahan dunia selalu bergerak dan pemuda adalah rodanya. Diprediksi Indonesia akan mengalami bonus demografi pada periode 2030 hingga 2040. Itu artinya jumlah penduduk usia produktif akan lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif. Kita tengah menjemput era dimana pemuda hari ini adalah yang akan memimpin dan dipimpin. Pemuda sendiri yang tahu Indonesia seperti apa, yang akan ingin kita ciptakan untuk dihuni dan diperjuangkan. Lembaran-lembaran putih di sejarah menanti untuk tertulis kembali oleh peran dan gerak generasi pemuda butuh pemuda yang cerdas dalam gagasan, terbuka dengan ide, dan memiliki narasi yang cemerlang. Alangkah lebih baiknya lagi, pemuda yang tidak hanya menggebu-gebu dalam kata, yang pada akhirnya hanya mampu membuat orang lain takut untuk membuka diri. Pemuda yang bersahaja, hangat, bersahabat, tak bersekat dan tak menghalangi orang lain mendekat. Halus dalam kata namun tegas dalam Rizqi Ardian Putra, mahasiswa DKV IT Telkom Purwokerto Sedangkan menurut Buku Megachange 50 yang diterbitkan oleh majalah The Economist Tahun 2012, Indonesia diramalkan akan menjadi salah satu negara maju dengan pendapatan sekitar US $ 24.000 pada tahun 2050. McKinsey Global Institute memprediksi Indonesia akan masuk dalam 7 (tujuh) besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030 mengalahkan Jerman dan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pemuda dimanapun engkau berada mereka tetaplah menjadi komponen yang teramat penting bagi bangsa ini. Menurut data statistik pemuda Indonesia pada tahun 2019, angka pemuda di Indonesia telah mencapai lebih dari 65 juta jiwa, dan menurut hemat saya hal tersebut dapat menunjukkan bahwa jumlah pemuda dan peran yang diberikan terhadap lingkungan sosial seharusnya bersifat signifikan di dalam dinamisasi perubahan negara dan bangsa ini. Pemuda selain menjadi aset ekonomi, karena tergolong dalam usia produktif berdasarkan Undang-Undang Kepemudaan usia pemuda adalah 16 30 tahun, mereka juga termasuk aset yang berharga dalam bidang sosial. Jadi pada intinya, selain secara umum pemuda merupakan kategori ekonomi, pemuda juga menjadi bagian penting dari kategori sosial dalam perkembangan bangsa ini. Hal serupa telah di amanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Demi mewujudkan tujuan nasional". pemuda memiliki ruang untuk berperan penting sebagai salah satu sentral sekaligus subjek demi tercapainya sebuah tujuan nasional dan terutama perubahan sosial yang lebih perjuangan bangsa ini telah mencatat berbagai peran penting terhadap pemudanya demi terwujudnya perubahan sosial yang lebih baik, yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Bicara tentang sejarah saya teringat dengan kata-kata bapak proklamasi kita yaitu bapak Soekarno bahwa jangan sesekali melupakan sejarah. Karena tujuan belajar sejarah adalah untuk mengambil pelajaran di masa lalu dan memperbaiki keadaan untuk masa depan. sejarah telah membuktikan bahwa pemuda bangsa ini telah mampu berperan aktif sebagai garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa. Hampir semua pemuda Indonesia sepertinya sudah tahu istilah pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan, syubbanul yaum rijalul gad. Ya, begitulah kata pepatah arab. Maju mundurnya bangsa ini tergantung kualitas SDM pemudanya, seyogyanya pepatah tersebut dijadikan refleksi kita bersama khususnya para pemuda Indonesia untuk terus belajar dan belajar, Pemuda merupakan tulang punggung bangsa, Karena pemuda adalah pondasi bangsa ini yang diharapkan untuk dapat meneruskan perjuangan para pemimpin di kemudian hari, yang tak lain adalah untuk melakukan perubahanperubahan kesejahteraan sosial masyarakat untuk lebih baik dengan mengunakan kapasitas berfikir dan keilmuannya. Penting rasanya bagi para pemuda untuk memikirkan dengan matang terkait kehidupan masa depan bangsa ini, dan setelah memikirkan dan merencanakannya semestinya dibarengi dengan usaha-usaha yang konkrit serta realistis, saya yakin tanpa usaha, sebuah tujuan tidak akan tercapai sesuai harapan, seperti yang tersurat dalam Al-Quran; " Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. QS. Ar-Rad 11. Kita semua yakin bahwa pada hakikatnya segala sesuatu yang menurut kita bersifat baik ataupun buruk semua terjadi tak lain adalah kehendak Allah SWT, akan tetapi dalam surat tersebut kita diberi kelonggaran dalam melakukan perubahan terhadap diri kita sendiri, jika semua usaha telah ditorehkan dan doa-doa telah dipanjatkan maka optimiske terhadap hasil yang baik merupakan sebuah keniscayaan, usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitulah kata anak muda sekarang. Sebagai pemuda sekaligus mengemban gelar mahasiswa seyogyanya menjaga kebiasaan yang baik dan meninggalkan apa-apa yang buruk, Karena pemuda dapat digambarkan sebagai pusat tertinggi dari berbagai perkembangan jiwa manusia sehingga dalam fase ini merupakan waktu yang tepat serta ideal untuk para pemuda dalam menggaungkan perannya, yaitu dengan selalu mengisi waktu untuk selalu produktif, kaum muda memiliki semangat yang tinggi, bertenaga, dan berintelektual, dan rugi rasanya jika pemuda hanya menghabiskan waktunya untuk rebahan, main game, bersosial media tanpa adanya bangsa yang besar akan bertahan atau mengalami kemajuan jika saja ada pemuda yang menggerakkan perubahan dan melakukan kegiatan positif untuk kemajuan bangsanya. peran pemuda juga sebagai agen pembangunan dan modernisasi. Sebagai agen pembangunan, pemuda juga dapat ikut serta dalam bentuk kontribusi dalam pembangunan baik fisik maupun non fisik dan sebagai agen modernisasi yang menjadi inisiator pembaharuan apapun, khusunya di era revolusi sekarang ini dan umunya pada revolusi-revolusi berikutnya. karenanya pemuda bebas melakukan segala sesuatu yang mengadung hal baik dalam berinovasi yang nantinya tak lain adalah untuk memperbaiki kehidupan sosial masyarakatnya. Kemudian yang jauh lebih penting adalah jika Pemuda dan mahasiswa mampu tampil diantara Stake holder dan Masyarakat. Kelompok muda baik intelektual kampus ataupun non kampus, merupakan aktor yang seharusnya senantiasa terlibat dalam proses kebijakan pemerintah, baik dalam agenda perencanaan dan evaluasi, dalam waktu bersamaan setidaknya juga membentuk opini publik dengan relatif dan objektif. mereka merupakan garda terdepan untuk keberlanjutan masa depan bangsa, sikap peduli, ktitis,dan tranformatif senantiasa di pupuk sejak dini, agar menjaga militansi dan juga komitmen dalam membangun bangsa ini. sebagai garda terdepan bangsa ini, penting rasanya agar mereka dapat menjelaskan apa-apa yang menjadi keresahan dalam masyarakatnya kepada pemerintah dan ketika pemerintah membuat suatu kebijakan para pemudalah yang harus menjelaskan kepada masyarakat, sudah tepatkah kebijakan yang di buat pemerintah tersebut, apa alasan kebijakan tersebut dan bagaimana sejarah yang penting bagi kebangkitan pemuda tak lain dan tak bukan yaitu, Sumpah Pemuda yang sudah saya singgung sebelumnya. Sumpah Pemuda merupakan keputusan Kongres Pemuda Kedua yang dulu diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia, atau yang sekarang kita sebut kota Jakarta. Untuk mengenang kejadian tersebut sampai sekarangpun masih diperingati hari sumpah pemuda setiap tahunnya pada tanggal 28 Oktober. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa isi dari Sumpah Pemuda yang ditulis Moehammad Yamin yaitu, bertanah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Bertanah satu, maksudnya adalah bahwa setiap pemuda Indonesia harus berjuang hingga darah penghabisan untuk menjunjung tinggi tanah air Indonesia. Berbangsa Indonesia yaitu agar para pemuda berjuang untuk membela bangsa Indonesia, dan Berbahasa Indonesia yaitu bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya, suku, dan bahasa, sehingga Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pemersatu. Lantas bagaimana peran pemuda dalam menyikapi hari sumpah pemuda demi terwujudnya Keberhasilan bangsa ini? Perlu di ingat sahabatku, bahwa keberhasilan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pemudanya, termasuk para mahasiswa mereka memiliki peran yang besar bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungan. Maka Itulah mengapa mahasiswa sering disebut sebagai agent of change agen perubahan. Baiklah, dari semua ocehan saya kali ini setidaknya dapat menjadi bahan pemantik untuk sahabat-sahabati kaum muda Indonesia untuk menyadari betapa pentingnya peran pemuda, menyadari bahwa mereka adalah para kader pemimpin masa depan bangsa, dengan menyadari sepenuh hati saya yakin dan optimis bahwa sikap, perilaku, dan orientasi yang progresif akan senantiasa tercermin dari para pemuda indonesia dalam setiap gerak langkahnya. Oleh karena itu, sudah saatnya kita untuk bergandengan tangan mempererat simpul-simpul kebaikan untuk membangun bangsa ini agar menjadi bangsa yang adil dan makmur. Lihat Sosbud Selengkapnya
Hadirin, sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah ta’ala. Dewasa ini banyak orang memperbincangkan generasi milenial. Generasi milenal adalah generasi yang lahir di era kemajuan teknologi komunikasi yang semakin pesat. Mulai dari ia tumbuh, kemajuan teknologi media sudah menjadi bagian hidupnya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Allah telah menciptakan kita sebagai khalifah di muka bummi ini pemimpin. Allah tidak akan menciptakan manuasia dengan sia -sia, pasti ada suatu tujuan yang harus dicapai dan kita di muka bumi ini harus bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, bangsa dan agama. Tapi kenyataannya, kita dapat melihat bagaimana negara kita saat ini. Hampir setiap orang mementingkan ego masing-masing tanpa melihat dampaknya bagi negara kita. Maraknya korupsi, pencurian, penggunaan narkoba, sex bebas, pelanggaran HAM, dan masih banyak lagi. Mereka seakan lupa bahwa tujuan hidup mereka adalah sebagai penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab besar terhadap bangsa. Kita sebagai generasi muda tidak boleh tinggal diam melihat kondisi negara kita seperti umum definisi daripada pemuda itu setidaknya memiliki dua definisi yang menyangkut batasan usia pemuda, sifat ataupun karakteristik pemuda, dan tujuan dari aktivitas yang pertama yaitu pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa yang akan datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Internasional youth year yang diselenggarakan tahun 1985 mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda. Sedangkan definisi yang kedua yaitu pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural. Sedangkan menurut draft RUU kepemudaan, pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Jadi, pemuda adalah pemimpi yang akan membangun bangsa di masa yang akan datang. Merujuk pengertian pemimpin menurut Pancasila, bahwa setiap orang yang mempunya mental pemimpin adalah mereka yang mampu untuk mendorong, menuntun dan membimbing sesamanya dan lembaga yang ia pimpin. Untuk itu ketika setiap orang yang mempunyai potensi untuk memimpin namun tidak mengembangkan potensi itu maka pemimpin yang terlahir akan semakin sedikit jumlahnya dan akan berakibat pada nasib bangsa dan negara kedepannya. Dunia akan senantias berubah, pemimpin baru akan menggantikan pemimpin lama, itu akan terus berulang. Kenyataannya sekarang pemimpin-pemimpin yang lahir hanya sedikit yang mampu untuk membawa perubahan, banyak diantara mereka pemimpin yang tidak sanggup membawa kebaikan kepada lembaga yang dipimpinnnya, sebagai contoh korupsi, kolusi dan nepotisme adalah hal-hal yang umum yang dapat meruntuhkan jiwa dan mental kepimimpinan yang dimiliki oleh seorang yang sedang memimpin. Pemimin sekarang dahulu adalah pemuda, dan pemuda kini adalah pemimpin masa depan. Satu hal penting yang harus diketahui, bahwasannya seorang pemimpin masa depan tidak akan lahir dari pemuda yang tidak mempunyai tujuan hidup. Tapi, pemimpin akan lahir dari seseorang pemuda yang memiliki visi - misi dalam hidupnya, bertanggung jawab, berintegritas yang tinggi, tidak mendahulukan ego, dan lain sebagainya. Untuk itu, jiwa kepemimpinan pemuda yang mempunyai potensi perlu dipersiapkan sangat matang dari dalam diri pribadi pemuda itu sendiri. Pemuda harus memiliki mental dan pola pikir mindset yang baranggapan bahwa negeri ini harus terus diperbaiki, dikembangkan dan butuh inovasi baru. Dengan itu pemimpin-pemimpin muda akan terus dilahirkan, akan terus ada dan akan terus membuat bangsa dan negara ini semakin baik dan manjadi harapan besar bagi rakyat yang nantinya akan di pimpim dengan jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh apa yang telah disiapkan pemuda masa kini untuk menjadi pemimpin di masa depan? Beberapa hal yang harus di dilakukan oleh pemuda adalah dengan menyatukan persepsi tentang urgensi peran pemuda nantinya saat adanya peralihan kepemimpinan sebagai solusi atas kebutuhan dan tuntutan bangsa dan negara ke depannya. Para pemuda pun harus secepatnya mempersiapkan diri sebagai calon-calon pemimpin masa depan, karena setiap masa yang dinamis pasti selalu ada regenerasi dari generasi tua ke generasi muda. Tak sampai di situ, para pemuda sebagai calon pemimpin masa depan harus sadar akan peran mereka yang sangat besar dalam proses pembangunan bangsa dan begitu banyak peran pemuda bagi bangsa ini, bahkan bagi dunia sebagai Agent of Change. Sejarah telah mencatat, bagaiamana Sutan Syahrir berperan besar dalam sejarah kemerdakaan bangsa Indonesia. Bagaimana Mark Zukerberg, Lary Page dan Sergey Brein yang begitu memiliki peranan besar dalam merubah peradaban dunia. Atau kisah pemuda Ibrahim yang berani memberontak dan bertindak revolusioner untuk memperbaiki tatanan sistem masyarakat yang sudah rusak. Kisah Ash-habul Kahfi para pemuda penghuni gua adalah bukti nyata bahwa pemuda selalu punya peran dalam merubah kondisi suatu bangsa yang tertindas oleh kesewenang-wenangan penguasa. Selain itu, para nabi dan rasul adalah contoh teladan peran pemuda dalam merubah suatu bangsa. Seperti yang dikatakan Michael H. Hart seorang penulis Barat terkenal, dalam bukunya "The 100 a Ranking of The Most Influential Persons in History" menuliskan bahwa Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di ada tiga peran pemuda, yaitu sebagai agen perubahan agent of change, agen pembangunan agent of development dan agen modernisasi agen of modernization. Untuk memenuhi ketiganya, pemuda harus melakukan pembentukan karakter, pemikiran,mental, serta spiritual. Itulah bekal yang harus dimiliki pemuda untuk bisa menjadi pelopor pembangunan bangsa, untuk menjadi seorang pemimpin di masa yang akan datang. Jadi, salah satu wadah untuk membentuk karakteristik seorang pemimpin dari kalangan pemuda, pembentukan mental serta spiritual adalah dengan berorganisasi. Karena, organisasi adalah tempat berkumpulnya orang - orang yang mempunyai satu tujuan tertentu. Dalam organisasi juga diajarkan bagaimana pembentukan karakteristik, mental serta spiritual dan akan menghasilkan pribadi yang berjiwa kepemimpinan juga mampu hidup bersosialisasi dalam masyarakat. Karena nantinya akan menghadapi orang lain dengan segala sifat dan karakteristik yang berbeda dan bagaimana menyatukan segala perbedaan yang itu pada saat pemuda ada di lembaga pendidikan setingkat universitas adalah masa dimana pemuda itu belajar dan terbetuknya jiwa - jiwa kepeminpinan yang sebebasnya sebagai modal kepemimpinan yang di butuhkan bangsa kedepannya. Pada saat itu pula, pemuda mempunyai waktu terbaiknya untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki serta menenuman jati dirinya. Bukan hanya sebagai mahasiswa yang hanya memiliki kemampuan akademik saja. Namun, pemuda harus mampu dan dapat memliki pengatahuan keorganisasian dan pemahaman kepemimpinan sebagai dasar mereka dalam memimpin lembaga-lembaga besar. Kita tentu tahu perkataan Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno tentang pemuda yaitu "Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan menguncang dunia." Maka dapat kita simpulkan bahwa pemuda lah yang dapat memberikan gebrakan baru terhadap bangsa dan negara bahkan dunia. Lihat Pendidikan Selengkapnya
Pemuda-pemudi Berakhlak Tunjang Negara. Mukaddimah. ā€œJika kamu mahu melihat masa depan sesebuah negara, maka lihatlah pemuda-pemudinya pada hari ini.ā€. Saidina Ali R.A Ini adalah satu kenyataan yang tidak boleh dinafikan oleh para pemimpin negara dan 'kita' yang prihatin.. Mereka merupakan waris kepimpinan negara pada masa akan datang .

Kalimat ini benar, tetapi kenapa harus menunggu masa depan? Para pemuda sudah kerap membuktikan kepemimpinannya! Menengok sejarah, sejak dulu pemuda selalu hadir sebagai penyelamat bangsa. Sumpah Pemuda tahun 1928 adalah salah satu bukti nyata, pemuda dengan semangat patriotik mampu menjadi sumbu pemersatu Nusantara, dengan segala keberagamannya, untuk melawan penindasan penjajah. Masa depan Indonesia bergantung pada kualitas karakter dan kompetensi generasi mudanya. Pemuda adalah manusia tangguh yang dengan kemampuan dan akhlak mulianya, menjadi tumpuan pengganti generasi sebelumnya. Pemuda terdidik diharapkan mampu berpikir jernih sebagai penjaga nilai kebenaran dan kontrol sosial di masyarakat. Sebagai agen perubahan, pemuda berpeluang bangkit, berinisiatif tanpa beban, beraspirasi untuk perubahan bermakna bagi bangsa. Bukan hal yang absurd ketika Bung Karno berujar lantang, ā€œBeri aku 10 Pemuda, niscaya akan kuguncang dunia!ā€. Saking rindunya pada sang proklamator, Gus Nas, sahabat saya, menulis pertanyaan pada Bung Karno ā€œBung, di mana api revolusi itu kini? Bara cinta yang kau bakar. Palu semangat yang kau nyalakan untuk menggembleng sampai hancur lebur, lalu bangkit lagi. Menggembleng sampai hancur lebur, lalu bangkit lagi. Di mana semua itu kini?ā€ Jawabannya adalah teruskan tanggung jawab sosial individu anak bangsa membara! Melalui tulisan ini, izinkan saya memperkenalkan konsep bernama PSR Personal Social Responsibility, atau Tanggung Jawab Sosial Individu Ganiem, Ambadar, Soekardjo, 2015. PSR adalah mindset, sikap dan perilaku. Kami menganggapnya sebagai kata kerja. Dengan mendorong ber-PSR, kita menyentuh syaraf sosial seluruh anak bangsa untuk berdaya dan memberdayakan masyarakat. Bayangkan dampaknya jika mesin kepekaan sosial setiap warga negara, setidaknya para pemuda, diaktifkan! Pemuda yang ber-PSR akan berupaya mencapai keunggulan, bersikap atas dasar rasa hormat, melibatkan diri, peduli, bertoleransi, bersahabat, komunikatif, menyelesaikan masalah sosial secara kreatif, memberi perhatian serius pada pandangan orang lain, serta bertindak nyata dalam kehidupan. Dengan jumlah 64,50 juta BPS, 2020 pemuda-pemudi yang ber-PSR akan mampu membuat perubahan gemilang untuk Indonesia. Sebaliknya, dengan jumlah yang cukup banyak, bahkan berpeluang makin bertambah oleh bonus demografi, jika tidak memiliki tanggung jawab sosial individu maka pemuda Indonesia akan menjadi beban dan ancaman bagi bangsa. PSR dapat diekspresikan dengan berbuat kebaikan. Keelokan budi tersebut, yang meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan sendiri, dapat dilakukan dengan memberikan uang, barang, pemikiran, tenaga, waktu, atau perasaan. Tindakan ber-PSR adalah sukarela, membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Semenjak Covid-19 yang sangat menular ada di muka bumi, cara kita bekerja, bersekolah, dan beribadah menjadi berubah. Meski virus adalah isu kesehatan, jika hanya tenaga kesehatan yang diharapkan berperan, maka kerugian bersama akan merebak dengan berlimpah. Solusinya, penyebaran virus yang massif dan menular, perlu dihadapi seluruh warga negara, terutama pemuda, dengan upaya kolektif. Tindakan efektif dari pemuda dapat menjadi solusi ampuh mengatasi pandemi ini. Semua pemuda, dengan latar belakang apapun, usia berapapun, miskin kaya, profesi apapun, sehat atau sakit, selalu dapat ber-PSR. Dalam konteks Covid-19, bagaimana PSR dijalankan? Pemuda dapat berbagi uang, kebutuhan pokok, alat pelindung diri, mendonorkan darah atau plasma. Pemuda sebagai duta perubahan dapat berbagi pemikiran dengan cara mengedukasi publik tentang prokes melalui berbagai upaya kreatif; mengatasi infodemik atau hoaks. Pemuda dapat berbagi tenaga dengan menjadi relawan Satgas Covid-19 di wilayahnya. Pemuda dapat menebarkan optimisme dengan berbagai cara kreatif pada penderita Covid-19 atau anak-anak yang kehilangan orangtua, tidak menyebarkan stigma negatif pada penderita dan keluarga. Pemuda yang positif Covid-19, meskipun OTG orang tanpa gejala, dapat menginformasikan kondisinya dan menghindari kontak dengan orang sehat. Sangat banyak upaya berkhidmat terkait PSR untuk masyarakat lebih luas. Praktik PSR tidak secara eksklusif terpisah satu sama lain, bahkan saling terpadu. PSR Pemuda sangat mungkin berhasil manakala terus ditumbuhkan dan disuburkan dengan berbagai alasan. Pertama, sejumlah riset menyimpulkan 70 persen generasi milenial melakukan kegiatan volunteer, bahkan lebih besar dari generasi di atasnya. Kedua, Indonesia yang berbudaya kolektivis dan religius, tolong-menolong itu biasa. Bahkan, gotong-royong sebagai modal sosial berharga ini adalah inti sari dari dasar negara, Pancasila. Ketiga, kebaikan itu menular, membahagiakan dan menyehatkan pelakunya. Keempat, Indonesia sudah membuktikan sendiri dan dikukuhkan dengan pengakuan internasional, yaitu melalui Charities Aid Foundation CAF World Giving Index pada tahun 2018 dan tahun 2021. Menempatkan Indonesia di posisi teratas sebagai negara paling murah hati di dunia. Lembaga lain yaitu Legatum Prosperity Index 2019 yang melakukan pemeringkatan pada 167 negara, menempatkan Indonesia di ranking ke-5 dunia dan rangking ke-1 di Asia Pasifik dalam partisipasi sipil serta sosial terkait tingkat sukarelawan untuk menolong sesama di masyarakat. PSR atau Tanggung Jawab Sosial Individu, adalah bentuk nyata Bela Negara. Kita yang memiliki semangat bertanggung jawab sosial, akan menunjukkan patriotisme untuk senantiasa mempertahankan eksistensi negara tercinta. Berbuat kebaikan adalah kebutuhan alamiah manusia, tak seorangpun boleh diabaikan potensinya untuk ber-PSR. Mari jadikan PSR sebagai gaya hidup. Apa PSR-mu? adv/udi * Motivator Nasional, Akademisi Komunikasi, Penulis Buku

ehDF9.
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/145
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/341
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/499
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/78
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/535
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/261
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/248
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/371
  • pemuda sekarang pemimpin masa depan