Minyak jelantah atau used cooking oil UCO adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya, minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya, dapat digunakan kembali untuk keperluaran kuliner akan tetapi bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan, kegunaan lain dari minyak jelantah adalah bahan bakar biodisel.
MINYAKJELANTAH / USED COOKING OIL ( UCO ) Minyak jelantah (bahasa Inggris: Used Cooking Oil) adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya, minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan.
JAKARTA - Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia GIMNI menilai penggunaan minyak jelantah minyak goreng bekas pakai yang diolah kembali lebih ekonomis digunakan untuk pembuatan Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia GIMNI Sahat Sinaga menuturkan harga minyak jelantah jauh lebih jelantah itu, lanjut Sahat, bisa digunakan untuk kebutuhan bio-diesel. Minyak jelantah itu bisa dijual kepada industri biodiesel."Pengusaha bio-diesel itu kan menunggu harga minyak sawit mentah a murah," katanya kepada Bisnis, Kamis 10/10/2019. Bahan baku utama biodiesel selama ini adalah adalah minyak sawit mentah atau CPO crude palm oil. Sahat mengatakan harga CPO bisa mencapai sementara harga minyak jelantah hanya sebesar mengatakan pemerintah sebaiknya membuat regulasi turunan terkait dengan industri pengepul dan penyulingan minyak jelantah satunya, kata dia, di setiap kota besar diatur pengepul dari hotel, restoran, dan sebagainya dikumpulkan untuk kemudian menyuplai minyak jelantah ke industri juga menyarankan agar pemerintah membuat industri biodiesel kecil di tiap kota. Industri itu, kata dia bisa menjadi target pasar bagi para pengepul minyak jelantah tersebut."Di kota itu membuat pabrik biodiesel. jadi hidup semua," CurahTerkait regulasi minyak curah, Sahat menilai kebijakan Menteri Perdagangan untuk penggunaan kemasan sederhana dalam penjualan minyak goreng di pasar sederhana dengan harga acuan di pasar tradisional disebut berpotensi mematikan industri pengepulan dan penyulingan minyak mengingatkan bahwa saat ini sekitar 20 persen dari total minyak curah yang beredar di pasaran merupakan minyak jelantah yang diolah dalam satu tahun kebutuhan minyak curah di pasar mencapai 4,2 juta ton. Selama ini minyak pabrik hanya memenuhi kebutuhan minyak curah sebanyak 3,3 juta mengatakan jangan sampai kebijakan pemerintah itu mematikan industri pengepulan dan penyulingan minyak jelantah. Mereka, kata Sahat, merupakan industri rumahan."Itu mereka industri rumahan jangan sampai bisnisnya dimatikan," agar industri itu tidak mati, pemerintah bisa memberikan izin kepada para pengepul dan penyuling minyak jelantah itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih DalamPengepulMinyak Jelantah Terdekat Resmi. Di beli minyak bekas/ minyak jelantah dengan harga tinggi semua kualitas. Siap jemput minyak jelantah di usaha dan rumah Anda. Jakarta. Rabu, Apr 13 2022 09:42 Jumat, Jun 24 2022 13:10. Semarang Car Meet-up Kembali di Adakan. Rabu, Mar 23 2022 12:45 Rabu, Mar 23 2022 12:24. Box Redaksi; Kontak Kami; MALANG KOTA – Selain Bank Sampah Malang, kini ada satu bank lagi berdiri. Namanya Bank Minyak Jelantah BMJ. Ini adalah penampung minyak jelantah untuk didaur ulang jadi biosolar. Adalah Rizka Hasnatul Azizah, sebagai founder Bank Minyak Jelantah BMJ. Perempuan yang akrab disapa Icha itu menceritakan, awalnya BMJ adalah kegiatan sosial yang concern mengelola minyak jelantah menjadi pundi-pundi rupiah. Kegiatan itu bermula pada pertengahan 2020 lalu. Dia memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai admin perusahaan minyak goreng karena dilanda rasa bosan. â€Bosannya ya karena selama 7 tahun jadi admin melulu,†terangnya. Dari rasa bosannya itu, Icha mengembangkan karirnya dengan mendirikan BMJ. Dia berani mengambil risiko keluar dari pekerjaan kala pandemi Covid-19. Namun, dia yakin bisa menemukan jalan. Dia pun terinspirasi untuk mengumpulkan minyak jelantah dari warga maupun para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM. Selama ini jelantah kebanyakan dibuang ke selokan. Selain merusak alam, hal ini juga tidak ada nilai ekonominya. Padahal, jelantah itu bisa didaur ulang dan menambah nilai ekonomi. Dari situ, dia bersama tiga temannya rela jemput bola mengenalkan BMJ ke wilayah Malang Raya. Wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang dia jelajah untuk mengampanyekan mengelola minyak jelantah. Dari warga, dia beli di atas Rp 3000 per liternya. Tak mudah untuk mengenalkan BMJ ke masyarakat. Beberapa masyarakat yang ditemuinya sempat underestimate. Bahkan, mereka tak percaya jika minyak jelantah bisa didaur ulang. â€Sempat dulu dapat omongan, halah minyak jelantah masak bisa dijual lagi,†ceritanya. Wanita berusia 31 tahun itu tak putus asa. Dia terus melakukan sosialisasi meyakinkan masyarakat mendonasikan minyak jelantahnya. Upaya promosi pun dilakukan, yakni dengan menawarkan hasil penjualan berupa pemberdayaan UMKM dan hampers saat Lebaran. Nampaknya, upaya itu berhasil dilakukan oleh Icha. Sebanyak ratusan orang yang tergabung dalam UMKM se-Malang Raya ikut andil dalam gerakannya. Mulai Dampit hingga Lawang menjadi anggotanya, serta hampir seluruh wilayah di Kota Malang juga menjadi anggotanya. Total sekitar 500 kg minyak jelantah dapat dia kumpulkan per bulannya. Dari hasil itu, minyak jelantah dikirim ke Surabaya. Icha menjelaskan jika minyak jelantah tersebut akan digunakan sebagai campuran bahan bakar minyak BBM biosolar. Tentunya, itu menjadi peluangnya dalam menyelamatkan lingkungan dan memberdayakan UMKM di tengah pandemi. Saat ini, dia terus berinovasi untuk menggaet UMKM di wilayah Malang Raya untuk survive. Sebab, dia melihat UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi. Dalam mengambil minyak jelantah, Icha menggunakan dua armada kendaraan. Yakni sebuah sepeda motor dan satu mobil pikap. Icha tak mempermasalahkan jauh dekatnya lokasi pengambilan minyak jelantah. Terpenting baginya yakni mampu membantu terhadap sesama. Alumnus Psikologi Universitas Mercu Buana UMB Yogyakarta itu yakin dengan usahanya mampu mengedukasi masyarakat pentingnya mengolah minyak jelantah. Dia menjelaskan jika penggunaan minyak goreng sewajarnya dua kali. Serta maksimal penggunaannya tiga kali. â€Saya harap masyarakat sadar kalau minyak jelantah itu bisa jadi awal biang kerusakan lingkungan hingga tubuh,†tuturnya. Bahaya dari minyak jelantah yang dibiarkan terbuang akan menimbulkan bau menyengat. Dampaknya, akan mengundang tikus dan kecoa masuk ke dalam rumah. Tak hanya itu, minyak jelantah juga akan berpotensi menyumbat aliran selokan. Sebab, air dingin jika bertemu minyak jelantah yang panas akan membeku. Hasil pembekuan tersebut itulah yang menyumbat selokan. Pada akhir obrolan, dia menceritakan harapan BMJ dapat diterima di Kota Batu. Saat ini, dia bersama timnya sedang bergerak untuk masuk ke sana. â€Semoga aja bisa ada salah satu dari sana Kota Batu, agar BMJ dapat bermanfaat untuk khalayak luas,†tutup dia. adn/c1/abm/rmc MALANG KOTA – Selain Bank Sampah Malang, kini ada satu bank lagi berdiri. Namanya Bank Minyak Jelantah BMJ. Ini adalah penampung minyak jelantah untuk didaur ulang jadi biosolar. Adalah Rizka Hasnatul Azizah, sebagai founder Bank Minyak Jelantah BMJ. Perempuan yang akrab disapa Icha itu menceritakan, awalnya BMJ adalah kegiatan sosial yang concern mengelola minyak jelantah menjadi pundi-pundi rupiah. Kegiatan itu bermula pada pertengahan 2020 lalu. Dia memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai admin perusahaan minyak goreng karena dilanda rasa bosan. â€Bosannya ya karena selama 7 tahun jadi admin melulu,†terangnya. Dari rasa bosannya itu, Icha mengembangkan karirnya dengan mendirikan BMJ. Dia berani mengambil risiko keluar dari pekerjaan kala pandemi Covid-19. Namun, dia yakin bisa menemukan jalan. Dia pun terinspirasi untuk mengumpulkan minyak jelantah dari warga maupun para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM. Selama ini jelantah kebanyakan dibuang ke selokan. Selain merusak alam, hal ini juga tidak ada nilai ekonominya. Padahal, jelantah itu bisa didaur ulang dan menambah nilai ekonomi. Dari situ, dia bersama tiga temannya rela jemput bola mengenalkan BMJ ke wilayah Malang Raya. Wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang dia jelajah untuk mengampanyekan mengelola minyak jelantah. Dari warga, dia beli di atas Rp 3000 per liternya. Tak mudah untuk mengenalkan BMJ ke masyarakat. Beberapa masyarakat yang ditemuinya sempat underestimate. Bahkan, mereka tak percaya jika minyak jelantah bisa didaur ulang. â€Sempat dulu dapat omongan, halah minyak jelantah masak bisa dijual lagi,†ceritanya. Wanita berusia 31 tahun itu tak putus asa. Dia terus melakukan sosialisasi meyakinkan masyarakat mendonasikan minyak jelantahnya. Upaya promosi pun dilakukan, yakni dengan menawarkan hasil penjualan berupa pemberdayaan UMKM dan hampers saat Lebaran. Nampaknya, upaya itu berhasil dilakukan oleh Icha. Sebanyak ratusan orang yang tergabung dalam UMKM se-Malang Raya ikut andil dalam gerakannya. Mulai Dampit hingga Lawang menjadi anggotanya, serta hampir seluruh wilayah di Kota Malang juga menjadi anggotanya. Total sekitar 500 kg minyak jelantah dapat dia kumpulkan per bulannya. Dari hasil itu, minyak jelantah dikirim ke Surabaya. Icha menjelaskan jika minyak jelantah tersebut akan digunakan sebagai campuran bahan bakar minyak BBM biosolar. Tentunya, itu menjadi peluangnya dalam menyelamatkan lingkungan dan memberdayakan UMKM di tengah pandemi. Saat ini, dia terus berinovasi untuk menggaet UMKM di wilayah Malang Raya untuk survive. Sebab, dia melihat UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi. Dalam mengambil minyak jelantah, Icha menggunakan dua armada kendaraan. Yakni sebuah sepeda motor dan satu mobil pikap. Icha tak mempermasalahkan jauh dekatnya lokasi pengambilan minyak jelantah. Terpenting baginya yakni mampu membantu terhadap sesama. Alumnus Psikologi Universitas Mercu Buana UMB Yogyakarta itu yakin dengan usahanya mampu mengedukasi masyarakat pentingnya mengolah minyak jelantah. Dia menjelaskan jika penggunaan minyak goreng sewajarnya dua kali. Serta maksimal penggunaannya tiga kali. â€Saya harap masyarakat sadar kalau minyak jelantah itu bisa jadi awal biang kerusakan lingkungan hingga tubuh,†tuturnya. Bahaya dari minyak jelantah yang dibiarkan terbuang akan menimbulkan bau menyengat. Dampaknya, akan mengundang tikus dan kecoa masuk ke dalam rumah. Tak hanya itu, minyak jelantah juga akan berpotensi menyumbat aliran selokan. Sebab, air dingin jika bertemu minyak jelantah yang panas akan membeku. Hasil pembekuan tersebut itulah yang menyumbat selokan. Pada akhir obrolan, dia menceritakan harapan BMJ dapat diterima di Kota Batu. Saat ini, dia bersama timnya sedang bergerak untuk masuk ke sana. â€Semoga aja bisa ada salah satu dari sana Kota Batu, agar BMJ dapat bermanfaat untuk khalayak luas,†tutup dia. adn/c1/abm/rmc JeritanPengepul Minyak Jelantah Terdampak Permendag. Jakarta - Kebijakan Menteri Perdagangan (Mendag) terkait larangan terbatas untuk ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), refined, bleached, and deodorized (RBD) palm olein, dan minyak jelantah mulai 24 Januari 2022, berdampak luar biasa. US$ / Set 1 Set Pesanan Minimal US$ / Set 1 Set Pesanan Minimal US$ / Set Set Pesanan Minimal US$0,09-US$0,29 / Buah 10000 Buah Pesanan Minimal US$0,18-US$0,20 / Buah 5000 Buah Pesanan Minimal US$1,50-US$2,00 / Buah Buah Pesanan Minimal US$0,28-US$0,32 / Buah 10000 Buah Pesanan Minimal US$1,00-US$3,00 / Buah 100 Buah Pesanan Minimal US$0,20-US$0,30 / Buah 500 Buah Pesanan Minimal US$0,18-US$0,28 / Buah 30 Buah Pesanan Minimal US$50,12-US$281,25 / Kilogram 2 Kilogram Pesanan Minimal US$ / Set 1 Set Pesanan Minimal US$0,09-US$0,25 / Buah 60000 Buah Pesanan Minimal US$0,09-US$0,18 / Buah 30000 Buah Pesanan Minimal US$1,50 / Buah 10 Buah Pesanan Minimal US$ / Set 1 Set Pesanan Minimal US$3,37-US$3,64 / Buah 100 Buah Pesanan Minimal US$0,06-US$0,10 / Buah 100 Buah Pesanan Minimal US$0,10 / Buah 10000 Buah Pesanan Minimal US$ / Set 1 Set Pesanan Minimal US$0,31-US$0,39 / Buah 100 Buah Pesanan Minimal US$0,15-US$0,25 / Buah 5000 Buah Pesanan Minimal US$ / Karton 1 Karton Pesanan Minimal US$ / Set 1 Set Pesanan Minimal US$0,12-US$0,15 / Buah 5000 Buah Pesanan Minimal US$0,20-US$0,30 / Buah 500 Buah Pesanan Minimal US$1,20-US$1,40 / Buah 5000 Buah Pesanan Minimal US$2,50-US$3,00 / Buah 100 Buah Pesanan Minimal US$ / Set 1 Set Pesanan Minimal US$0,20-US$0,30 / Buah 500 Buah Pesanan Minimal US$1,80-US$2,70 / Buah 100 Buah Pesanan Minimal US$0,21-US$0,33 / Buah 30 Buah Pesanan Minimal US$ / Set 1 Set Pesanan Minimal US$0,35-US$1,00 / Buah Buah Pesanan Minimal US$0,18-US$0,28 / Buah 30 Buah Pesanan Minimal US$ / Set 1 Set Pesanan Minimal US$0,15-US$0,35 / Buah 100 Buah Pesanan Minimal US$0,06-US$1,96 / Buah 10 Buah Pesanan Minimal US$0,11-US$0,96 / Buah Buah Pesanan Minimal US$0,10 / Buah 1 Buah Pesanan Minimal US$0,21-US$0,65 / Buah 500 Buah Pesanan Minimal US$2,00-US$2,50 / Buah 1 Buah Pesanan Minimal US$0,21-US$0,65 / Buah 500 Buah Pesanan Minimal US$0,23-US$0,85 / Buah Buah Pesanan Minimal US$3,65 / Buah 500 Buah Pesanan Minimal US$0,06-US$0,13 / Buah Buah Pesanan Minimal US$0,01-US$1,00 / Unit 2 Unit Pesanan Minimal US$0,01-US$0,05 / Buah 1000 Buah Pesanan Minimal jCJ0tO.