Diperkirakanakan cerah di malam hari. Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat yang beraktivitas di wilayah Jawa Timur. "BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk daerah-daerah di wilayah Jawa Timur", demikian bunyi keterangan informasi yang dikutip IDN Times dari laman resmi BMKG, Sabtu, (6/08/2022) 1. Perjalanan menjelajahi Taman Nasional Way Kambas, terlebih khusus Pusat Latihan Gajah-nya PLG dan Elephant Response Unit ERU, selama 2 hari 1 malam ini mungkin terlihat sedikit memaksakan atau terlalu terburu-buru. Namun percayalah, 2 hari 1 malam adalah waktu yang lebih dari cukup untuk menjelajah sebagian kecil area taman nasional yang berada di Provinsi Lampung ini. Perjalanan ini merupakan salah satu perjalanan yang penuh drama. Bernamakan “Trip Cerdas Finansial” dalam sebuah grup WhatsApp, grup yang beranggotakan saya sebagai satu-satunya lelaki dan ditemani oleh 4 wanita cantik yaitu Trias, Annisa, Devi dan juga Helena, sudah memulai drama trip kali ini sejak dalam penyusunan. Beberapa kali melakukan gonta-ganti personil seperti sebuah grup band, perubahan tanggal keberangkatan dari yang sudah disetujui sebelumnya karena ada salah seorang dari kami yang harus menghadiri acara pernikahan saudaranya, akhirnya trip yang memang sangat cerdas secara finansial ini dapat terwujud juga. Tanpa berlama-lama, berikut ini adalah rincian perjalanan yang kami lakukan saat menjelajah Taman Nasional Way Kambas Hari Pertama Waktu WIBDeskripsi 0030Perjalanan ke Merak dari Alam Sutera Tangerang 0200Tiba di Pelabuhan Merak 0200 - 0330Menunggu antrian masuk kapal 0400 - 0600Perjalanan Merak - Bakauheni 0600 - 0630Tiba di Bakauheni dan menunggu antrian keluar kapal 0630 - 0800Perjalanan menuju ke Bandar Lampung 0800 - 0900Sarapan di Mie Lampung 2 0900 - 0915Beli pempek di Pempek 123 0915 - 1200Perjalanan menuju Taman Nasional Way Kambas 1200 - 1230Check in dan meletakkan barang 1230 - 1630Istirahat 1630 - 1800Main bersama gajah 1800 - 1830Mandi dan rapi-rapi 1830 - 1930Cari makan malam 1930 - 2030Makan malam 2030 - 2200Acara bebas 2200 - 2300Patroli bersama mahout 2300 - 0030Ngobrol bareng Mahout 0030Tidur Perjalanan dimulai dari Alam Sutera. Devi dan Annisa yang berangkat dari Jakarta dengan menggunakan mobil langsung menjemput saya, Helena dan Trias di McD Alam Sutera. Sebagai lelaki satu-satunya dalam perjalanan kali ini dan tidak bisa menyetir mobil, peran saya dalam trip ini adalah untuk menjaga wanita-wanita ini agar tidak lepas kontrol dan juga menjaga mereka dari gangguan eksternal seperti digoda oleh pria-pria kesepian di luar sana. Dari McD Alam Sutera, mobil dipacu kencang melewati jalur tol menuju Pelabuhan Merak. Ya, perjalanan menuju Lampung, terlebih khusus Taman Nasional Way Kambas, ini dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Dengan cekatan Trias menyalip semua transformer nokturnal dibaca Truk dan bus bear yang beroperasi malam hari yang ada di depan kami. Dalam waktu kurang dari 2 jam, kami sudah tiba di Pelabuhan Merak. Saya pikir proses masuknya mobil ke dalam Kapal Feri yang akan memberangkatkan kami dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni ini akan berjalan cepat. Namun dugaan saya salah. PT ASDP memang sudah berupaya memperbaiki pelayanan di pelabuhan ini dengan menambah beberapa fasilitas seperti dermaga ekskutif, jumlah kapal yang berlayar, dan beberapa fasilitas pendukung lainnya, tapi tetap saja proses masuknya mobil ini masih sangat ribet. Karcis masuk mobil + orang ke dalam kapal feri di Pelabuhan Merak Proses masuknya mobil ke dalam kapal Parkir mobil bersama para transformers truk Ruangan tempat kami tidur di kapal. Beginilah keadaannya Memasuki area pelabuhan, kami pun bingung harus ke arah mana karena penunjuk arahnya tidak begitu jelas. Hal itu diperburuk dengan ketidakhadiran petugas di tempatnya. Beberapa saat sebelum masuk ke dalam kapal, antrian mobil mengular. Terlihat beberapa orang yang bukan petugas mulai sibuk mengatur antrian kendaraan yang akan masuk. Bukan petugas kok ngatur-ngatur? Mereka ini siapa? Bottleneck pun akhirnya terjadi dan kami harus menunggu selama kurang lebih 1 jam 30 menit, waktu yang apabila dikonversi untuk workout bisa membakar beberapa ratus kalori. Singkat cerita, akhirnya kami bisa masuk dan memarkirkan kendaraan. Saya lupa waktu itu naik kapal apa, karena kondisinya begitu gelap tengah malam itu. Namun yang jelas kami bukan naik Kapal Api Torabika, apalagi yang duo susu. Memasuki area yang katanya VIP, kami pun langsung memutuskan untuk beristirahat. Ruangan yang katanya VIP itu terbagi menjadi 2 bagian, yaitu area dengan kursi dan area lesehan. Karena area lesehan sudah penuh, kami hanya punya opsi untuk tidur di kursi, dengan posisi tidur seadanya. Baca Juga Travel Itinerary Jelajah Lampung 7 Hari 6 Malam Waktu yang bisa kami gunakan untuk memejamkan mata hanya 2 jam, masih jauh dari rekomendasi dokter yang menganjurkan untuk tidur selama 7-9 jam. Setelah itu kapal pun bersandar di Pelabuhan bakauheni sebagai titik akhir dan para penumpang diminta untuk turun. Puji Tuhan, proses keluar mobil ini jauh lebih cepat dibandingkan masuknya. Kami hanya perlu mengantri selama ±10 menit. Tanpa pikir panjang, karena perut pun sudah lapar, mobil langsung di-gas menuju ke Bandar Lampung. Perjalanan menuju kota Bandar Lampung ini hanya memakan waktu 1 jam 30 menit. Jalur Bakauheni – Bandar Lampung ini sudah sangat mulus jauh lebih mulus dibandingkan jalan cinta kamu dan dia. Terima kasih Pak Jokowi dan jajarannya yang sudah berusaha meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia 🙂 Tempat untuk lesehan sudah penuh Suasana di bagian luar kapal saat hendak tiba di Pelabuhan Bakauheni ruang kelas 2 Kondisi kapal di bagian geladak utama Sampai di Lampung, saya langsung memutuskan untuk sarapan di Mie Lampung 2. Kenapa saya yang memutuskan? Karena kalau bertanya pada para wanita, maka jawabannya adalah “TERSERAH”. Tak ingin terjebak dalam jawaban tersebut, maka keputusan cepat langsung dibuat. Mie Lampung 2 ini terletak di Jl. Raden Intan Enggal, Kec. Tj. Karang Pusat, Kota Bandar Lampung dan sudah buka sejak jam 0730 WIB. Kalau kalian mampir ke sini, saran saya yang wajib kalian coba adalah menu ayam rebusnya yang sehat dan enak banget. Ayam rebus ini disajikan dengan cara dipotong kecil-kecil di atas piring. Dagingnya empuk dan mudah untuk dikunyah. Kalau kalian rasa Ayam Rebus ini masih kurang, maka kalian bisa memesan mie ayam, bihun ayam, kwetiaw ayam dan atau nasi tim. Selesai memenuhi perut ini dengan makanan yang cukup bergizi, kami pun lantas memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Pempek 123. Untuk makan lagi? Tentu tidak. Kali ini kami membeli Pempek untuk nantinya dimakan di Way Kambas. Way Kambas itu kan hutan taman nasional, jadi ketika sore menjelang, pasti tidak ada lagi penjual makanan di sana dan seandainya masih ada yang buka pun, kami tidak memiliki banyak pilihan makanan untuk kami pilih. Perut kenyang, bahan makanan pun sudah aman, kami lanjut bertolak ke tujuan utama, yaitu Taman Nasional Way Kambas. Jalan menuju Taman Nasional Way Kambas ini pun sudah teraspal dengan rapi. Dengan bantuan dari Google Maps, kami mengarahkan kendaraan menuju Taman Nasional Way Kambas dengan gerbang masuknya yang berada di Margahayu. Seperti yang sudah saya ceritakan tadi, semua pengemudi yang mengendarai mobil secara gilir ganti pada perjalanan kali ini adalah wanita. Meskipun wanita, yang biasanya diidentikkan dengan mahluk yang lemah, tapi kemampuan mengendarai mobil yang mereka miliki tak boleh diragukan. Dalam darah mereka Annisa, Devi, dan Trias mengalir darah supir-supir bus atau truk AKAP yang mampu mengendalikan mobil secara “luar biasa”, bahkan dalam keadaan mata yang terpejam sekalipun. Perjalanan keluar pelabuhan Bakauheni Perjalanan menuju Bandar Lampung dari Bakauheni via tol Suasana Mie Lampung 2 di pagi hari. Para pelayan terlihat sibuk untuk membuat menu dan mengantar ke pelanggan 2 menu yang wajib kalian coba. Mie Ayam Yamin dan Dada Ayam Rebus Jika perjalanan Tangerang – Merak yang mengemudi adalah Trias, Bakauheni – Bandar Lampung adalah Devi, maka perjalanan Bandar Lampung – Way Kambas ini dikemudikan oleh Annisa. Luar biasa memang pergantian yang mereka lakukan. Hal ini memang harus kami lakukan untuk memberikan kesempatan yang lain untuk bisa tidur sejenak *cuma tidur 2 jam*. Tak terasa, saking ngebut-nya, dalam 2 jam 45 menit kami pun tiba di lokasi utama. Setibanya di Taman Nasional Way Kambas, lebih tepatnya di Pusat Latihan Gajah, kami langsung disambut oleh Mas Een, salah satu Mahout pawang gajah di PLG Way Kambas. Dia lalu memberikan kami kunci dan mempersilakan kami masuk ke dalam Mahout Guest House. Mahout Guest House merupakan sebuah penginapan yang terletak persis di sebelah kandang gajah dan terletak di depan kolam untuk gajah mandi. Kami memesan 2 kamar saat itu dan langsung beristirahat. Hanya tidur 2 jam dan harus bergantian tidur di mobil saat perjalanan membuat waktu tidur kami sangat kurang. Sebelum masuk ke kamar, kami sempat duduk sebentar di rerumputan yang ada di depan Mahout Guest House. Dari sana kami melihat para gajah yang sedang sibuk makan. Kami pun melihat bagaimana cara para Mahout membawa gajah yang mereka bawa untuk mandi langsung di kolam. Sudah pernah melihat gajah mandi di kolam, belum? Rupanya memang kami sangat lelah. Usai melihat sebentar tingkah laku para gajah dan masuk ke kamar, kami semua tertidur hingga 4 jam. Saat terbangun, hari pun sudah sore. Matahari tak lagi bersinar terlalu garang. Dengan cepat kami pun langsung mandi dan bersiap untuk bermain bersama para gajah di kandangnya. Oh ya, untuk bisa bermain bersama para gajah, kita harus didampingi oleh para mahout ya. Sebab mereka lah yang sudah mengenal gajah-gajah di sana dan akan menjaga kita selama berinteraksi dengan gajah. Lihat-lihat gajah sebelum tidur siang Mahout Guest House Beginilah kamar di Mahout Guest House Lega banget, kan? dapur yang merupakan ruang komunal di Mahout Guest House Sore ini kami bukan ditemani oleh Mas Een, melainkan Mas Adi. Sebelum masuk ke dalam kandang gajah, kami dibawa oleh Mas Adi untuk bertemu gajah yang ia pegang bernama Johny di belakang penginapan kami. Gajah tersebut baru ditarik kembali oleh Mas Adi setelah seharian dilepas di hutan. Oleh Mas Adi, kami diberi kesempatan untuk memberikan ia makan dan vitamin. Seperti halnya manusia, gajah pun membutuhkan vitamin biar tetap sehat dan kuat. Usai memberi Johny makan, kami pun mampir ke kandang gajah. Di PLG Taman Nasional Way Kambas ini terdapat 2 kandang. Kandang yang paling besar itu berisi gajah-gajah dewasa. Sedangkan kandang gajah yang kedua, yang berada di sebelah dari kolam pemandian gajah dan sedikit lebih kecil, ditujukan untuk gajah betina beserta para anak gajah yang masih tergantung kepada induknya atau dianggap belum waktunya untuk dibiarkan sendiri. Jangan membayangkan kandang gajah di Taman Nasional Way Kambas ini tertutup ya. Kandang gajah di sini terbuka lebar dan sangat luas. TIdak ada tembok pembatas di sisi-sisinya. Untuk mencegah gajah keluar masuk seenaknya, diberikanlah parit pembatas yang cukup dalam dan juga pintu masuk yang dijaga. Kami mengunjungi kandang yang paling besar terlebih dahulu. Di sini, kami berkesempatan untuk memandikan gajah. Gajah tersebut dibawa ke area mandi bukan kolam, lalu gajah tersebut kami siram dengan menggunakan selang air dan kemudian kami menggosok badannya. Usai memandikan gajah inilah baru kami melanjutkan ke kandang yang kedua dan bermain bersama anak-anak gajah. Mas Adi bersama Johny Memberi Johny makan dan vitamin Kurang lebih seperti inilah luas kandang gajah dewasa dan banyaknya gajah di sana Para gajah dewasa di kandangnya Memandikan gajah Kalau ditanya lebih seru yang mana, antara bermain di kandang gajah yang berisi gajah dewasa atau gajah yang masih anak-anak, tentunya saya menjawab gajah yang masih anak-anak. Seperti halnya anak-anak manusia, anak-anak gajah ini pun sukanya bermain. Mereka berlari, makan, berlari, makan dan hanya itu yang mereka kerjakan. Jika ada manusia yang berkunjung mereka pun tak sungkan untuk mengajak bermain. Hanya kadang yang mereka lupa adalah mereka itu anak-anak gajah dengan badan yang besar. Terkadang maksud mereka menyeruduk untuk mengajak bermain, tapi sundulannya itu sangat bertenaga. Atau mereka suka sekali mundur-mundur di depan manusia sambil menggoyangkan pantatnya. Setelah agak dekat, tiba-tiba anak gajah itu akan mengangkat salah satu kaki belakang dan menendang. Kalau kalian tidak kuat, dijamin jatuh kena tendangannya. Ada-ada saja kelakukan anak gajah nan lucu di PLG. Niat awalnya, setelah bermain dengan anak-anak gajah, kami ingin menikmati sunset. Belum banyak orang tahu kalau PLG Way Kambas ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati sunset di Lampung. Sayangnya, sore itu awan tebal menutupi langit sehingga membuat sang penguasa langit tak terlihat wujudnya. Karena yakin tidak bisa melihat sunset, kami pun mampir ke Rumah Sakit Gajah yang letaknya ada di seberang kolam pemandian gajah. Rumah Sakit Gajah ini adalah rumah sakit gajah terbesar yang ada di Asia Tenggara. Setiap gajah yang sakit dan atau terluka akan dibawa ke rumah sakit ini. Salah satu gajah yang pernah menghuni rumah sakit ini selama beberapa waktu adalah Erin, seekor gajah betina yang ditemukan di hutan dengan kondisi belalai yang sudah terputus akibat jerat yang dipasang pemburu. Karena hari sudah mau malam dan penerangan agak kurang bagus di PLG Taman Nasional Way Kambas ini, kami pun beranjak kembali menuju penginapan dengan ditemani oleh Mas Adi. “Istirahat dan mandi dulu saja. Kalau nanti malam mau ikut patroli, kalian bisa ikutan. Ditunggu jam 2200 WIB.” Ujar Mas Adi yang mengantar kami sebelum berlalu menuju ke tempat para mahout berkumpul. Anak-anak gajah yang imut-imut di kandang yang ada di seberang guest house 2 orang mahout yang terlihat sedang membawa gajah betina dan anaknya Anak-anak gajah yang hobinya lari-larian Bersalaman dulu biar akur Ada penyusup Berkeliling PLG mulai dari jam 1600 – 1830 WIB rupanya menghabiskan cukup banyak tenaga. Kami pun memutuskan untuk mencari makan. FYI, Pempek yang dibeli di Bandar Lampung sudah ludes kami santap sebelum main ke kandang gajah. Celakanya, malam hari itu tidak ada lagi penjual makanan di Way Kambas. Kami lupa untuk membeli makanan sore tadi. Tak tega melihat kami kelaparan, salah seorang Mahout pun memanggil temannya dan memintanya agar mengantar saya keluar Taman Nasional Way Kambas dengan menggunakan truk untuk mencari makan. Mengapa harus ditemani, kan kami membawa mobil? Karena malam hari adalah waktunya bagi para gajah liar beraktivitas. Gajah merupakan hewan nokturnal. Hanya saja, perilaku gajah yang baru beraktivitas malam hari ini diubah di PLG Way Kambas. Itulah mengapa kami bisa bermain dengan para gajah di sore hari dan sampai lupa beli makan. Tak ingin kami berjumpa dengan gajah liar saat melalui jalur mobil dan tak tahu apa yang harus diperbuat, saya diantar pulang pergi oleh 2 orang. Yang berangkat mencari makan ini hanya saya ya. Para wanita menunggu di Mahout Guest House sambil julid. Perjalanan membeli makan ini memakan waktu hampir 1 jam, tapi semua makanan yang terdiri dari nasi, sayur dan ayam bakar ini langsung bersih dalam waktu 10 menit setelah tiba. Sesudah perut terisi, Trias, Devi dan Annisa memutuskan untuk langsung beristirahat. Sedangkan saya dan Helena memutuskan untuk ikut patroli bersama para Mahout. Patroli ini cukup seru karena dilakukan malam hari dan berjalan kaki. Untuk penerangannya, kami dipersenjatai dengan headlamp atau senter tangan. Kami berjalan dari satu kandang ke kandang yang lain guna memastikan para gajah sudah terikat kakiknya oleh rantai. Mereka dirantai malam hari agar tidak kabur saat para mahout ini tertidur. Selain memastikan gajah dan kandangnya dalam kondisi baik, kami pun menutup pintu masuk ke area PLG ini. RUmah Sakit Gajah di Taman Nasional Way Kambas Daalmnya terbagi menjadi beberapa partisi besar untuk para gajah dan juga tempat untuk dokter Mobil yang digunakan untuk mengantar saya mencari makan Tempat para mahout Pondok kecil di depan tempat mahout yang kami gunakan untuk ngobrol sampai tengah malam Yang seru dari patroli malam hari ini adalah nuansanya. Tak jarang saat sedang berjalan kaki ini kami bertemu dengan babi hutan dan juga rusa liar. Setelah menutup pintu masuk, kami pun berkumbul di sebuah pondok yang ada di sebelah kandang gajah besar untuk memantau para gajah. Di sini saya duduk sambil mengobrol dengan para Mahout. Obrolan saya dengan para mahout bisa kalian baca DI SINI. Karena hari sudah malam dan besok paginya kami masih memiliki beberapa agenda, saya dan Helena pun pamit untuk istirahat. Sebelum istirahat, ada perasaan puas yang menghampiri saya. Bukan perasaan puas karena bermain dengan para gajah, tapi bisa mendapat pengetahuan dari para mahout yang sangat terbuka. Selain itu, akhirnya sekarang saya tidak penasaran lagi mengenai bagaimana cara gajah tidur, sebab saya sudah melihat langsung di PLG Taman Nasional Way Kambas ini. Hari Kedua Waktu WIBDeskripsi 0600 - 0800Bangun pagi, mandi, beres-beres, main sebentar dengan gajah 0800 - 0815Perjalanan ke rumah Mas Nandar 0815 - 0900Sarapan di rumah Mas Nandar 0900 - 0945Perjalanan menuju ERU 0945 - 1115Main di ERU 1115 - 1200Perjalanan kembali ke Mahout Guest House 1200 - 1300Mandi, rapi-rapi, istirahat, check out 1300 - 1515Perjalanan ke Bandar Lampung 1515 - 1615Makan siang di Nasi Bakar New LG 1615 - 1630Perjalanan ke Keripik Pisang Ashka Jaya 1630 - 1700Belanja keripik pisang 1700 - 1830Perjalanan ke Pelabuhan Bakauheni 1830 - 1930Menunggu antrian masuk kapal 1930 - 2200Perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak 2200 - 2230Menunggu giliran keluar mobil 2230 - 0000Perjalanan dari Merak menuju McD Alam Sutera 0000Kembali ke rumah masing-masing Pagi ini kami bangun cukup pagi. Saat keluar dari penginapan, kami dikejutkan oleh para gajah yang terlihat sudah beraktifitas. Rupanya mereka bangun lebih cepat dan bekerja lebih dahulu daripada kami. Kami pun mampir sebentar ke kandang mereka guna menyapa dan mengucapkan selamat pagi. Tak lupa kami berterima kasih karena sudah memberi contoh yang baik untuk bersemangat di pagi hari. Kalau orang tua dulu bilang, bangun siang itu nantinya rejekinya dipatok ayam. Selesai bermain sebentar bersama gajah, kami pun mandi dan bergegas untuk menuju rumah Mas Nandar. Siapa itu Mas Nandar? Mas Nandar merupakan salah satu warga dari Desa Labuhan Ratu Tujuh, Dusun Margahayu, Kabupaten Lampung Timur, sebuah desa penyangga alias desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Way Kambas. Dari Mas Nandar inilah kami akan belajar dan mendengarkan cerita tentang bagaimana masyarakat hidup berdampingan dengan para gajah liar yang ada di hutan Way Kambas. Apakah hanya mendengarkan cerita saja? Tentu tidak. Bersama Mas Nandar, kami akan diajak untuk menjelajah hutan Way Kambas dan mengunjungi ERU Elephant Response Unit, salah satu unit yang dibuat untuk mengharmoniskan hubungan antara gajah dan warga sekitar. Jarak antara PLG dan rumah Mas Nandar ini tidak jauh, hanya memakan waktu 15 menit saja. Sampai rumah Mas Nandar, kami langsung disambut oleh Mas Nandar dan diberikan sarapan sehat yang diletakkan di atas meja kayu di depan rumahnya. Tidak ada pengalaman makan yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan sarapan di rumah warga yang bersisian langsung dengan hutan Way Kambas. pagi-pagi sudah pada bangun dan sarapan ngulet pagi-pagi Rumah Mas Nandar Sarapan sehat yang disajikan oleh Mas Nandar Selamat sarapan Saat sarapan sudah selesai, kami pun langsung berjalan menuju ERU dengan terlebih dahulu melewati hutan Way Kambas. ERU ini letaknya ada di tengah hutan ya, jadi kami harus berjalan kaki selama kurang lebih 45 menit melewati jalur tanah yang akan sangat licin bila hujan menerjang. Selama perjalanan menuju ERU, kalian tidak akan bosan sebab pemandangan hutan Way Kambas ini begitu memesona. Ada hutan karet, sungai, perkebunan warga di sisi seberang sungai, pokoknya bagus dan alami banget. Selama perjalanan menuju ERU, Mas Nandar pun tak henti-hentinya bercerita mengenai Way Kambas, mulai dari jenis pohon yang ada di hutan ini, pengalaman kecilnya bersama gajah, bagaimana konflik gajah dan warga, dan kalian pun bebas bertanya tentang apapun seputar Taman Nasional Way Kambas yang ingin kalian tahu. Untuk seorang guide, Mas Nandar ini service-nya oke banget lho. Baca Juga Tanya Jawab Seputar perjalanan ke Way Kambas Berjalan sambil “didongengi” itu nggak terasa capek dan jauh lho. Tau-tau kami sudah sampai saja di ERU. Penuh kehangatan dan senyuman, para petugas ERU pun menyambut kami dan mempersilakan kami duduk di dalam mess mereka. Bersama para petugas sekaligus mahout inilah saya mendapatkan banyak insight tentang ERU dari perbincangan yang kami lakukan. Sedikit gambaran, ERU ini terbentuk belum lama belum ada 10 tahun. Kalau saya tidak salah, ada 4 ERU yang sudah terbentuk di Way Kambas ini, tapi saya cuma ingat 3 yaitu ERU Bungur, ERU Tegal Yoso dan yang saya kunjungi ini ERU Margahayu yang terakhir ERU Harjosari. Sejak dibentuknya ERU, konflik antara gajah dengan warga menurun drastis. Selain itu, ERU dibentuk guna melakukan patroli untuk menjaga kawanan gajah dari aktivitas perburuan liar. Tupoksi ERU nanti saya tulis di postingan terpisah deh biar lebih detil. Gerbang masuk menuju hutan Way Kambas ERU yang terletak persis di sebelah rumah Mas Nandar Bolang Sudah ada jalurnya untuk menuju ERU Bertemu dengan 2 orang petani yang sedang menyeberang sungai untuk menuju sawah mereka Puas berbincang-bincang, kami pun diajak untuk bertemu dengan Helly dan Amel. Mereka adalah 2 gajah dewasa dan anak-anak yang diajak untuk berinteraksi dengan kami. Sebagai kegiatan awal, kami pun dipersilakan untuk memandikan mereka. Seru lho bisa pegang-pegang kulit gajah lalu menggosoknya. Kulitnya tebel banget dan saya nggak tahu deh apakah para gajah ini terasa waktu digosok kulitnya dengan sikat. Setelah memandikan mereka, kami memberi makan dan berfoto dengan kedua gajah ini. Sumpah, mereka ini friendly banget dan asyik diajak bergaya. Bahkan si Helly, gajah yang dewasa, tidak terlihat keberatan saat beberapa dari kami memeluk kakinya. Sungguh pengalaman yang luar biasa bermain di ERU ini. Edukasinya dapat dan fun-nya pun dapat. Tak terasa, ternyata hari sudah semakin siang. Kunjungan di ERU pun kami akhiri dan bertolak kembali menuju rumah Mas Nandar untuk kemudian kembali ke Mahout Guest House di PLG Way Kambas. Oh iya, untuk mengunjungi ERU Margahayau ini harus melalui Mas Nandar ya, jadi kalian tidak bisa langsung ke ERU tanpa membuat janji terlebih dahulu. Mengunjungi ERU ini pun ada biayanya. RInciannya nanti saya tulis di postingan terpisah ya. Setibanya di Mahout Guest House, kami langsung mandi, packing, dan bersiap untuk kembali ke kota Bandar Lampung. Sebelum pergi, kami pamit dulu kepada Mas Een yang sehari sebelumnya sudah menerima kami. Terima kasih Mas Een dan para mahout lainnya yang sudah menerima kami dan mengedukasi kami. Sehat selalu ya untuk kalian dan gajah yang kalian rawat 🙂 inilah ERU Para petugas ERU yang entah sibuk ngapain Masuk ke ruang ngobrol di ERU Ngobrol-ngobrol dengan mahout di ERU Jika saat masuk kami melalui gerbang Margahayu, pulangnya kami keluar melalui gerbang yang mengarah ke Pasar Tridatu. Dari sana mobil melaju langsung ke Bandar Lampung tanpa ada mampir-mampir lagi. Perjalanan panjang Way Kambas – Bandar Lampung ternyata membuat kami kelaparan. Karena sudah memasuki waktu makan siang juga, kami pun makan siang di Nasi Bakar New LG. Kalau kata para wanita sih nasi bakar di sini enak. Saya sendiri memesan kwetiaw goreng di restoran ini. Ada berbagai macam jenis nasi bakar di sini, mulai dari nasi bakar ayam, nasi bakar cumi, nasi bakar ikan, dan banyak lagi. Dan seperti biasa, seperti pada trip-trip sebelumnya, guna menyumpal mulut teman-teman kantor agar tidak bawel karena melihat kami pulang jalan-jalan, kami pun mampir ke Keripik Pisang Askha Jaya. Ini adalah tempat menjual keripik pisang paling terkenal di Bandar Lampung. Yang spesial dari Keripik Pisang Askha Jaya ini adalah orang yang mengantar bisa mencoba setiap varian rasa yang dijual sebanyak apapun. Disediakan pula tempat untuk menunggu yang cukup nyaman. Kurang enak gimana coba, bisa duduk menunggu sambil makan keripik pisang gratis sampai muntah. Baca Juga Mahout yang Salah vs Netizen yang Mahabenar Selesai belanja puas dengan harga yang cukup aman bagi kantong, kami pun mengarahkan kendaraan untuk kembali menuju ke Pelabuhan Bakauheni. Akhirnya, perjalanan kami di Lampung pun akan menuju akhir. Banyak pelajaran yang kami dapat selama 2 hari ini. Bakauheni sudah memasuki malam saat kami tiba. Menurut pendapat saya, antrian masuk menuju kapal di Pelabuhan Bakauheni ini jauh lebih teratur dibandingkan dengan Pelabuhan Merak. Meskipun harus mengantri untuk masuk ke dalam kapal, tapi antriannya teratur. Waktu tunggunya pun tidak lama seperti di Pelabuhan Merak. Mandiin gajah Amel Mandiin gajah Helly Berpelukannnn Foto bersama di ERU Perjalanan manis kali ini ditutup dengan menaiki KM Dharma Rucitra 1. Ini adalah kapal feri terbaik yang pernah saya coba, jauh lebih baik daripada kapal feri yang kami naiki saat berangkat dari Pelabuhan Merak. Di KM Dharma Rucitra ini terdapat eskalator, ruang tunggu yang rapi, kantin yang bersih, dan juga ruan untuk tidur yang bertingkat. Kalau pada perjalanan berangkat kami harus tidur dengan posisi duduk, dalam perjalanan pulang ini kami puas tidur dengan posisi rebahan. ***** Itu tadi sedikit kisah perjalan selama 2 hari di Lampung, terlebih khusus Taman Nasional Way Kambas. Bagaimana menurut kalian? Tidak terlalu terburu-buru di setiap kegiatannya, kan? Tambahan Kapal yang digunakan untuk menyeberang itu bisa berbeda-beda, jadi pengalaman pun juga bisa berbeda Proses pembelian tiket kapal dari dan ke Merak harus menggunakan kartu elektronik. Jadi pastikan saldo kartu elektronik kalian cukup. Tol di Lampung pun sudah menggunakan kartu elektronik sebagai alat pembayarannya. Untuk cemilan selama di Taman Nasional Way Kambas, kalian bisa membelinya di Indomaret atau Alfamart. Tersedia banyak gerai sepanjang perjalanan kalian menuju Way Kambas. Di dalam Way Kambas, penjual makanan hanya ada hingga sore. Jadi pastikan kalian sudah membeli makanan sebelum malam datang. Signal internet selama di PLG Taman Nasional Way Kambas cukup baik. Saya menggunakan operator merah. Ada 2 opsi penginapan yang bisa kalian pilih jika ingin berkunjung ke Taman nasional Way Kambas. Penginapan yang pertama adalah Mahout Guest House dan yang kedua adalah Rumah Mas Nandar. Rincian biaya yang kami habiskan selama melakukan perjalanan ini bisa kalian baca DI SINI. Kontak Sunandar → 081274251354 Telp & WA. Mahout Guest House → Silakan hubungi kami lewat email. biaya penyeberangan dari Bakauheni ke Merak Kantin di kapal yang menuju ke Merak ruang tidurnya atas bawah Area duduk yang jauh lebih nyaman The use of traveling is to regulate imagination with reality, and instead of thinking of how things may be, see them as they are. – Samuel Johnson
3versi rekomendasi kami, untuk Itinerary Singapore 2 hari 1 malam super padat. Pergi ke tempat populer yang ada di Singapore. Jadwal acara padat. Rekomendasi dari tour guide berpengalaman kami. Jadwal pesawat yang kami sarankan adalah first flight tiba jam 9 pagi, dan flight pulang jam 9 malam supaya bisa maksimal.
Item Code 09-8012From IDR Rp Jelajahi beragam spot foto di Pulau Sebesi, Gunung Krakatau dan Pulau Umang bersama Backpacker Lampung Saksikan matahari terbenam di Ujung Pulau Sumatera dan unggah foto-foto dengan warna air gradasi tosca, biru, hijau putih. Kamu juga akan berjalan-jalan di Pulau Sebesi dan Pantai di Pulau Umang dengan pasir yang halus serta menghabiskan seluruh harimu di dalam di Pulau Pahawang dengan kearifan lokal budaya dan mengenal keseharian masyarakat sebesi, Mengisi seluruh hari di sekitar sebesi baik wisata bahari dengan snorkeling & menjelajahi pulau Trip Gabungan Sebesi Krakatau 2 Hari 1 Malam ini memiliki pilihan meeting point diantaranya sebagai berikut Meeting Point Dermaga Canti LampungMeeting Point Pelabuhan Merak BantenAsyiknya, kamu akan snorkeling dan melihat terumbu Karang serta berjumpa dengan Ikan & Penyu. Pastinya, kamu akan foto-foto di bawah air loh!Calendar & PricesJuly 20231Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticket5Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticketAugust 20235Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticket2Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticketSeptember 20232Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticketOctober 20237Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticket4Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticketNovember 20234Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticket2Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticketDecember 20232Rp Sebesi MerakMinimum booking 2 tickets Maximum booking 30 ticketsGeneral price Normal 3-70 Tahun Rp / ticketDetailsItinerary Open Trip 2 Hari 1 Malam Sebesi Krakatau Hari Ke-10300 – 0400 Meeting point Pelabuhan Merak0600 – 0700 Meeting point Dermaga Canti0700 – 0800 Registrasi, Briefing dan Penjelasan SOP Trip0800 – 0845 Perjalanan Menuju Labuan Sirih Sebuku Besar 0845 – 1000 Foto Session di Labuhan Sirih1000 – 1015 Perjalanan menuju spot snorkeling1015 – 1100 Snorkeling di Sebuku Besar1100 – 1130 Menuju Pulau Sebesi1130 – 1400 Ishoma & Check In Penginapan1400 – 1630 Istirahat dan Santai di Penginapan1630 – 1730 Wisata Sunset di Pulau Umang – Umang dan Foto Session1730 – 1750 Perjalanan Menuju Pulau Sebesi1750 – 1900 Ishoma1900 – 2200 Free Time Main Kedermaga Menyaksikan Penyu Liar Pulau Sebesi / Sharing Tentang Pulau Krakatau dan Sebesi 2200 – 0400 IstirahatHari Ke-20400 – 0500 Prepare keberangkatan ke Krakatau0500 – 0630 Perjalanan menuju anak Gunung Krakatau0630 – 0700 Tracking anak gunung krakatau0700 – 0800 Foto² dan menikmati view Krakatau0800 – 0930 Perjalanan menuju spot snorkeling0930 – 1030 Snorkeling di cemara1030 – 1100 Perjalanan Menuju Pulau Sebesi1100 – 1330 Bersih² makan siang & Prepare chek out1330 – 1430 Perjalanan menuju dermaga canti1430 – 1500 Trip SelesaiNotes Intinerary dapat berubah sewaktu² tergantung situasi lapangan dan permintaan peserta trip
Οзοт фիктэτСнυмθкէ югιдሷнι оμቸզ
ሶезвօካиኬθ ህιдиፖ лዛзвапсαн ኢо ኟሺρуз
Боሺθγኢኢепո ሓμε ղխсωթегужΕጅочаρо իнечυ о
Уδесяվቁ углυኇаլСкεтрθ оճ аβጪп
ኪዤэմитвխπ абанищυշо խφэፓυчекЩօአи ድνቾժοթегло αзвоч
Пሾժοм ጴидрոλароጅሢնы ላубωቯ етрεበиህυна
Beritadan foto terbaru Geopark Kaldera Toba - Itinerary Tempat Wisata di Samosir untuk 2 Hari 1 Malam, Saatnya Jelajah Kawasan Danau Toba
Pulau Pahawang Villa La Nadiya 2 Hari 1 Malam merupakan paket private trip wisata ke Pulau Pahawang selama dua hari satu malam dengan jenis penginapan Villa La Nadiya, lokasi Villa ini ada didarat yang dapat menampung banyak orang dalam satu kamar atau villa. Kami selalu memberikan pelayanan terbaik serta pengalaman yang berkesan saat Anda berlibur ke Pulau Pahawang Lampung. Jumlah Peserta dan Biaya Trip/Orang 2 Orang 3 Orang 4 Orang 5 Orang 6 Orang 7 Orang 8 Orang 9 Orang 10 Orang 11 Orang 12 Orang 13 Orang 14 Orang 15 Orang 16 Orang 17 Orang 18 Orang 19 Orang 20 Orang Lebih Hubungi Kami Destinasi 1. Pulau Pahawang Besar 2. Pulau Pahawang Kecil/ Pasir Timbul 3. Pulau Kelagian Kecil 4. Pulau Kelagian Besar 5. Snorkeling Taman Nemo 6. Snorkeling Cukuh Bedil 7. Snorkeling Kelagian Besar Option Note 1. Trip bersifat Private Trip. selama trip tidak di Gabung kelompok lain 2. Itinerary tidak bersifat mengikat. menyesuaikan keadaan dan permintaan selama trip Fasilitas Villa 1. Full AC 3. Kamar Mandi 4. Sabun dan Shampoo 5. Bed di Sesuaikan Jumlah Orang Secaratotal, perjalanan membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam dari Jakarta menuju Bandar Lampung. Road trip ke Lampung ini bisa jadi ide menghabiskan waktu liburan akhir tahun 2020 yang segera datang. Kamu bisa melakukannya di paruh kedua libur akhir tahun, yakni tanggal 31 Desember 2020-3 Januari 2021. Hari Pertama.
Wisata Lampung menyuguhkan nuansa alam yang asri serta keindahan pantai yang masih alaminya. Salah satu objek terbaik lampung yaitu pulau pahawang dengan ekosistem laut yang masih terjaga akan jadi daya tarik tersendiri bagi para traveller. Selain itu terdapat pilihan objek wisata di kota bandar lampung yang sayang untuk dilewatkan. PAKET CITYTOUR LAMPUNG + SNORKLING PAHAWANG 2 HARI 1 MALAM Harga Paket Per-Orangan 12-14 Pack Rp. 15-17 Pack Rp. 25-30 Pack Rp. 31-35 Pack Rp. 45-50 Pack Rp. Destinasi Wisata Pulau Pahawang Pulau Kelagian Lunik Pulau Pahawang Besar Pulau Pahawang Kecil Pasir Timbul Taman Nemo Wisata Kota Puncak Mas Lembah Hijau/ Bukit Sakura Sentra Oleh-oleh Lampung Harga Tour Sudah Termasuk Transportasi menyesuaikan jumlah peserta. Elf Long/Hiace 12-17 Seat, Medium Bus 25-35 Seat, Bigbus 45-50 Seat. Transportasi dilengkapi fasilitas AC, LCD/TV Audio Karaoke dan fasilitas lainnya yang mendukung kenyamanan penumpang. Transportasi kapal traditional dari dermaga ketapang untuk tour antar pulau termasuk tiket objek wisata pulau Konsumsi welcome snack 1 kali & makan 4 kali Penginapan hotel ** 1 malam kota AC, TV, hot/cold water, wifi. 1 kamar share 2-3 orang. Pop Hotel/ Cityhub Hotel/ Arinas Hotel/ Andalas Hotel/ RedDoorz Room. Perlengkapan P3K obat-obatan umum Tiket objek wisata first ticket Tour Leader dan Guide Lokal Set Alat Snorkeling life jacket,fin,masker,snorkel Dokumentasi perjalanan berupa foto dan video perjalanan up & underwater soft file Air Mineral Selama Perjalanan Banner kegiatan tema & nama group Itinerary Tour Day 1 Kelagian Lunik – Pahawang Besar – Pahawang Kecil – Taman Nemo – Pasir Timbul Aktifitas hopping island, hunting foto, snorkeling Snack-Lunch-Dinner Meeting point menyesuaikan bandara radin intan/ stasiun KA Tanjung Karang/ Terminal Bus/ Lokasi Sekolah /Lokasi Instansi Pagi hari peserta di jemput dan perjalanan dimulai menuju dermaga ketapang Tiba di dermaga ketapang perjalanan di lanjutkan menggunakan kapal traditional menuju pulau kelagian lunik. Sambil menikmati keindahan pulau kelagian lunik, peserta diberikan pengarahan & materi kegiatan tour, pengenalan alat snorkeling dan mencoba menggunakannya. Melanjutkan tour ke pulau berikutnya yaitu pahawang besar. Aktifitas menikmati keindahan pulau, hunting foto & snorkeling di spot-spot sekitar pulau. Siang hari istirahat makan siang dan bersantai di pahawang besar. Dilanjutkan snorkeling di lokasi transplantasi terumbu karang dan taman nemo. Berwisata di pulau pahawang kecil dan pasir timbul. Pasir timbul merupakan hamparan pasir putih yang membentang dari pahawang besar sampai pahawang kecil saat air laut sedang surut. Perjalanan dilanjutkan menuju dermaga ketapang Tiba di dermaga ketapang bersih-bersih dan bersiap melanjutkan perjalanan. Istirahat makan malam di lokal resto dan kemudian menuju hotel di bandar lampung untuk beristirahat Pulau Pahawang Snorkeling di Pahawang Day 2 Lembah Hijau – Puncak Mas – Sentra Oleh-oleh Lampung Aktifitas hunting foto, wisata belanja Breakfast-Lunch Pagi hari check out hotel. Makan pagi dan bersiap melanjutkan perjalanan wisata di sekitar kota bandar lampung Berwisata di lembah hijau untuk melihat aktifitas hewan-hewan yaitu salah satunya gajah. Menonton atraksi dan tracking naik gajah exclude. Dilanjutkan berwisata di puncak mas menikmati suasana perbukitan dengan view kota bandar lampung. Di lokasi ini banyak terdapat spot-spot foto misalnya rumah pohon ataupun ingin mencoba wahana bersepeda di atas tali exclude Siang hari istirahat di lokal resto dan dilanjutkan berbelanja di sentra oleh-oleh khas lampung. Yen-yen/ aneka sari / banana foster / sentra keripik Aska/ Waleu kaos lampung/ Sentra kain tapis. Perjalanan dilanjutkan menuju lokasi meeting point. Acara tour selesai Post navigation
  1. Շο էሏеπоц нο
    1. Е ዪգሥ խይ
    2. Аչωтраչωሩ руфιклу у
  2. Еηեγащупр оγейθт
  3. Овևզጪ ጇθх
  4. ሏкр էչ ዦ
    1. Вепо р юጰωнтεηи ፑн
    2. Ваտο ոгух чኇшиγ օдէскէ
CuacaLampung Hari Ini, Selasa 2 Agustus 2022 Cenderung Berawan pada Pagi dan Malam 10 jam lalu . Anak Shireen Sungkar Punya Utang di Kantin Sekolah, Tagihannya Ratusan Ribu 9 jam lalu . Tinggi Gelombang Selat Sunda Lampung, Selasa 2 Agustus 2022 antara 2,5 Meter sampai 4 Meter 8 jam lalu . Baru Cerai dari Kalina, Vicky Prasetyo Punya Strategi Itinerarydua haru satu malam di Malang ini bisa menjadi referensi bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Kota dan Kabupaten Malang. Baca juga: 30 Wisata Hits di Malang 2021, Banyak Spot Foto Kekinian; Flora Wisata San Terra Malang, Cocok untuk Berburu Foto Instagramable; Itinerary Malang 2 hari 1 malam 1. Sarapan di Rawon Tessy 12Twy.
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/508
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/141
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/22
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/77
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/282
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/290
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/516
  • ymc8uzs1yb.pages.dev/6
  • itinerary lampung 2 hari 1 malam